• Sab. Apr 27th, 2024

Presiden Jokowi Menegaskan Kontinuitas Visi dalam Kepemimpinan

ByNindy Ayu

Sep 20, 2023

Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya kesinambungan visi dan orientasi pembangunan Indonesia dalam pidato yang dia sampaikan pada Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) di Stadion Manahan, Solo, pada hari Rabu (20/9). Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti bahwa pemimpin berikutnya tidak seharusnya mengganti visi dan orientasi yang telah dibangun dengan susah payah selama ini.

“Jangan sampai ganti pemimpin ganti visi, ganti orientasi, sehingga kita harus mulai semuanya dari awal lagi,” kata Jokowi.

Presiden menyampaikan analogi yang kuat dengan pendidikan. Dia menggambarkan bagaimana jika pemimpin berikutnya mengganti visi, maka pembangunan akan seperti proses pendidikan yang terus-menerus dimulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga tingkat universitas. Hal ini dapat menjadi siklus yang tidak produktif dan memakan waktu.

“Sudah SD, sudah SMP, sudah SMA, ganti pemimpin ganti visi lagi sehingga mulai lagi dari SD, SMP, SMA, Universitas. Ganti pemimpin balik lagi mulai dari SD lagi. Kapan kita S1, S2 S3 dan seterunya,” katanya.

Jokowi menekankan bahwa Indonesia memerlukan pemimpin yang konsisten dan berani. Menurutnya, konsistensi adalah kunci untuk memajukan negara.

“Pemimpin, kata dia, juga harus berani memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara,” katanya. Dalam situasi apa pun, pemimpin harus memiliki keberanian untuk mengambil keputusan yang diperlukan, bahkan jika itu berarti menghadapi risiko dan tekanan dari dalam maupun luar negeri.

Pemimpin yang efektif, menurut Jokowi, harus mampu berpikir secara komprehensif. Mereka tidak hanya harus melihat gambaran besar (makro) tetapi juga harus memperhatikan rincian kecil (mikro).

“Karena saat ini tidak mungkin kita hanya melihat makro saja. Mikronya harus dipikirkan. Mikro harus dilihat dan detilnya harus dicek lagi,” tegasnya.

Dengan pidato ini, Presiden Jokowi ingin menekankan pentingnya menjaga kesinambungan dalam pembangunan Indonesia. Dia percaya bahwa visi dan orientasi yang telah ditetapkan harus diteruskan oleh pemimpin-pemimpin berikutnya untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan.