• Jum. Okt 4th, 2024

Hizbullah Usir Dua Jet Tempur Israel dari Wilayah Udara Lebanon

Hizbullah Usir Dua Jet Tempur Israel dari Wilayah Udara Lebanon

BEIRUT – Hizbullah mengklaim berhasil menangkis dua jet tempur Israel yang melanggar wilayah udara Lebanon, tepat di atas kota Houla dan Meiss El Jabal, pada Kamis (26/9/2024). Dalam pernyataan resmi yang dibagikan melalui saluran Telegram, Hizbullah menyatakan bahwa unit pertahanan udaranya menggunakan senjata presisi untuk memaksa pesawat tersebut meninggalkan wilayah udara Lebanon.

Tindakan intersepsi ini, menurut pernyataan tersebut, dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza. Hizbullah menegaskan bahwa aksi ini juga merupakan langkah untuk membela Lebanon dan warganya dari serangan agresif Israel yang semakin meningkat.

Israel, yang telah meningkatkan serangan udara ke Lebanon selama tiga hari berturut-turut, menargetkan wilayah-wilayah di Chouf, Keserwan, selatan Lebanon, Bekaa, dan Baalbek. Suara gemuruh jet tempur serta serangan rudal bahkan terdengar hingga ke Beirut, ibu kota Lebanon. Serangan ini menjadi bagian dari eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, memicu kekhawatiran akan terjadinya konfrontasi lebih lanjut antara kedua pihak.

Menurut laporan, ofensif Israel dimulai menyusul meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon dan juga sebagai tanggapan terhadap serangan roket yang diluncurkan dari wilayah Lebanon beberapa hari sebelumnya. Hizbullah, sebagai kelompok militan terbesar di Lebanon dan memiliki hubungan kuat dengan Iran, selama ini berperan aktif dalam mempertahankan wilayah udara dan perbatasan Lebanon dari ancaman Israel.

baca juga: Wawasan Strategis Pasar Bor Inti Hidrolik:

Pemerintah Lebanon telah mengecam serangan-serangan Israel yang dianggap melanggar kedaulatan negara. Seruan untuk melakukan intervensi internasional guna menghentikan aksi militer Israel semakin meningkat, dengan Lebanon menyerukan agar PBB mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi warga sipil dari dampak serangan udara.

Konflik antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan ketegangan di perbatasan kedua negara sering kali meningkat. Israel menganggap Hizbullah sebagai ancaman utama di wilayah tersebut, sementara Hizbullah menegaskan bahwa mereka akan terus mempertahankan Lebanon dari setiap bentuk agresi militer.

Dalam beberapa tahun terakhir, eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah telah melibatkan serangkaian serangan udara, serangan roket, dan bentrokan di perbatasan. Namun, insiden baru-baru ini menambah dimensi baru terhadap konflik yang berlangsung, di mana serangan Israel tidak hanya terbatas di wilayah perbatasan tetapi juga menyasar ke pedalaman Lebanon.

Dengan situasi yang semakin memanas, masyarakat internasional terus memantau perkembangan di kawasan ini dengan seksama. Banyak pihak yang khawatir bahwa konfrontasi militer antara Israel dan Hizbullah dapat berubah menjadi perang skala penuh, yang akan berdampak signifikan pada stabilitas di Timur Tengah.

Untuk sementara, situasi di Lebanon tetap tegang, dengan kekhawatiran bahwa serangan balasan dapat memicu siklus kekerasan yang lebih luas di wilayah tersebut.