• Rab. Feb 5th, 2025

Nilai Tukar Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS Menjelang Pengumuman Neraca Dagang IndonesiaSelasa, 15 Oktober 2024

Nilai Tukar Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS Menjelang Pengumuman Neraca Dagang Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (15/10/2024) diproyeksikan menguat seiring dengan adanya sentimen positif terkait pengumuman neraca dagang Indonesia. Mengutip data dari Bloomberg, pada perdagangan sebelumnya rupiah ditutup menguat tipis sebesar 0,08 persen ke level Rp15.565,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS tercatat menguat sebesar 0,13 persen ke posisi 103,02.

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menyatakan bahwa tren penguatan rupiah diperkirakan akan terus berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini. “Untuk perdagangan Selasa (15/10/2024), mata uang rupiah diperkirakan akan berfluktuasi, namun berpotensi ditutup menguat di rentang Rp15.510 per dolar AS hingga Rp15.580 per dolar AS,” ungkap Ibrahim dalam keterangan resminya pada Senin (14/10/2024).

Sentimen Positif Mendorong Penguatan Rupiah

Menurut Ibrahim, penguatan rupiah sejalan dengan beberapa sentimen positif yang berasal dari indikator makroekonomi Indonesia. Salah satu faktor utama yang memberikan dukungan pada rupiah adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang optimis. Ekonom dan analis pasar memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan terus tumbuh secara stabil pada kuartal terakhir tahun ini.

baca juga: Ukuran Pasar Detektor Asap Bertenaga Baterai Global adalah USD 2,40 Miliar pada tahun 2023, laporan ini mencakup pertumbuhan Pasar, tren, peluang, dan perkiraan 2024-2030

Selain itu, surplus neraca dagang Indonesia menjadi katalis positif lainnya bagi penguatan rupiah. Neraca dagang yang sehat mencerminkan kekuatan sektor ekspor Indonesia, yang membantu menstabilkan devisa negara. Ibrahim juga menyebutkan bahwa posisi utang luar negeri Indonesia yang terkendali turut memberikan kontribusi dalam menjaga stabilitas rupiah. Faktor-faktor ini secara kolektif mendorong sentimen pasar yang lebih positif terhadap mata uang rupiah.

Faktor Global dan Indeks Dolar

Di sisi lain, penguatan indeks dolar AS yang mencapai level 103,02 juga menjadi faktor yang turut mempengaruhi dinamika perdagangan mata uang. Penguatan dolar AS disebabkan oleh sejumlah faktor global, termasuk data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve. Meskipun demikian, rupiah masih mampu menunjukkan tren penguatan di tengah tekanan global ini, yang menunjukkan adanya kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia.

Meski indeks dolar AS cenderung menguat, sentimen pasar terhadap mata uang Indonesia tetap positif, terutama di kalangan investor yang melihat stabilitas ekonomi domestik. Selain itu, minat asing terhadap aset-aset berdenominasi rupiah, seperti obligasi pemerintah Indonesia, terus bertahan tinggi, memberikan tambahan dorongan bagi penguatan mata uang ini.

Proyeksi Perdagangan Selanjutnya

Dalam jangka pendek, Ibrahim memperkirakan bahwa tren penguatan rupiah akan berlanjut, terutama menjelang pengumuman resmi neraca dagang oleh pemerintah. Jika angka neraca dagang kembali menunjukkan surplus yang signifikan, hal ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi rupiah.

Namun, fluktuasi pada perdagangan global tetap menjadi tantangan yang perlu diwaspadai. Sentimen pasar dapat berubah dengan cepat berdasarkan perkembangan ekonomi global, termasuk kebijakan moneter dari negara-negara besar dan ketegangan perdagangan internasional. Meski begitu, untuk saat ini, para pelaku pasar tampaknya yakin bahwa rupiah akan terus menunjukkan performa yang stabil di tengah dinamika tersebut.

Data Perdagangan dan Volume

Dalam perdagangan hari ini, volume transaksi valuta asing yang melibatkan rupiah diperkirakan akan tetap tinggi, seiring dengan aktivitas perdagangan internasional yang meningkat. Para pelaku pasar akan terus memantau dengan cermat data ekonomi yang dirilis oleh pemerintah serta perkembangan eksternal dari pasar global yang dapat mempengaruhi arus modal dan nilai tukar mata uang.

Secara keseluruhan, rupiah diproyeksikan tetap berada dalam tren positif di kisaran Rp15.510 hingga Rp15.580 per dolar AS hingga penutupan perdagangan hari ini, dengan potensi penguatan lebih lanjut jika sentimen positif dari indikator makroekonomi Indonesia terus berlanjut.

Data Terkini

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa ini diproyeksikan menguat menjelang pengumuman neraca dagang Indonesia, yang diharapkan dapat menunjukkan surplus. Indeks dolar AS juga menguat, namun rupiah tetap berada dalam tren positif, didorong oleh sentimen positif dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan surplus neraca dagang. Ibrahim Assuaibi dari PT Laba Forexindo Berjangka menyebutkan bahwa fluktuasi tetap mungkin terjadi, namun rupiah memiliki potensi untuk ditutup menguat pada kisaran Rp15.510 hingga Rp15.580 per dolar AS.