• Sen. Jul 14th, 2025

Kontrak Berjangka Minyak Turun di Tengah Kenaikan Dolar dan Penurunan Risiko Geopolitik.

ByNindy Ayu

Nov 27, 2024

### Kontrak Berjangka Minyak Turun di Tengah Kenaikan Dolar dan Penurunan Risiko Geopolitik

Pada hari yang lalu, kontrak berjangka minyak mengalami penurunan yang signifikan, meskipun sempat mencatatkan keuntungan di awal perdagangan. Penurunan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk penguatan dolar AS dan meredanya risiko geopolitik yang sebelumnya mengemuka di pasar global.

Minyak mentah, yang menjadi salah satu komoditas paling penting di dunia, sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bisa bergejolak, seperti ketegangan politik, kebijakan OPEC, serta kondisi ekonomi global. Dalam beberapa bulan terakhir, harga minyak sempat mengalami fluktuasi akibat ketegangan di Timur Tengah dan konflik yang melibatkan negara-negara penghasil minyak. Namun, baru-baru ini, situasi politik yang lebih stabil di beberapa kawasan telah membuat pasar memasuki fase yang lebih tenang.

Penguatan dolar AS juga memiliki dampak signifikan terhadap pasar minyak. Ketika nilai dolar meningkat, harga minyak yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi negara-negara lain yang menggunakan mata uang berbeda. Hal ini biasanya mengurangi permintaan untuk minyak mentah di pasar internasional, sehingga memberikan tekanan pada harga. Dalam konteks ini, investor sering kali beralih dari aset-aset berisiko menuju dolar yang lebih stabil.

Dalam konteks sejarah, kita bisa melihat bahwa pergerakan harga minyak sering kali dipandu oleh perubahan di pasar keuangan global dan dinamika geopolitik. Misalnya, ketika terjadi krisis keuangan atau ketegangan militer, seperti invasi Irak pada tahun 2003, harga minyak dapat melonjak tajam karena kekhawatiran akan pasokan. Sebaliknya, saat pasar global stabil dan kebijakan moneter berjalan dengan baik, harga minyak cenderung lebih terkendali.

Analisis saat ini menunjukkan bahwa pasar sedang beradaptasi dengan realitas baru, di mana risiko geopolitik mulai berkurang. Ulasan terhadap kebijakan OPEC yang memperhatikan pasar global dan penyesuaian produksi yang dilakukan oleh anggota kartel ini juga ikut memengaruhi kestabilan harga minyak. Beberapa analis juga mencatat bahwa meskipun permintaan dari negara-negara berkembang, terutama China dan India, masih ada, tetapi pertumbuhan yang lebih lambat dapat mempengaruhi ekspektasi permintaan jangka panjang.

Penting bagi pelaku pasar untuk terus memantau situasi ini, terutama dengan perkembangan ekonomi global yang tidak pasti. Kebijakan moneter yang ketat dari bank-bank sentral di seluruh dunia, termasuk Federal Reserve, kemungkinan akan terus memberikan dampak pada nilai tukar dolar dan, pada gilirannya, terhadap harga minyak.

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, kontrak berjangka minyak tampaknya akan tetap berada dalam tekanan jika tidak ada perubahan signifikan dalam dinamika pasar global atau perubahan mendasar dalam permintaan energi yang dapat memicu lonjakan harga. Ketika kita melihat ke depan, akan menarik untuk memperhatikan bagaimana pasar minyak akan beradaptasi dengan kondisi yang terus berkembang ini.