Presiden Joko Widodo menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan memupuk pola pikir yang positif serta optimis dalam menghadapi tantangan global yang semakin tidak menentu. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato dalam Kompas 100 CEO Forum yang digelar di Istana Garuda, ibu kota baru Nusantara, pada hari Jumat.
Dalam acara yang dihadiri oleh para CEO, pejabat pemerintah, akademisi, dan masyarakat umum tersebut, Jokowi menegaskan pentingnya persatuan untuk menghadapi situasi global yang penuh ketidakpastian. Menurutnya, hampir semua negara di dunia saat ini sedang menghadapi tantangan besar akibat ketidakpastian ekonomi dan politik.
“Sudah saatnya bagi bangsa kita untuk melakukan konsolidasi. Semua harus bersatu karena saat ini hampir seluruh negara menghadapi ketidakpastian. Segala sesuatunya serba tidak pasti,” ujar Jokowi dalam pidatonya.
Presiden yang akrab disapa Jokowi ini menekankan bahwa meskipun kondisi global sedang dilanda ketidakpastian, Indonesia tetap harus menjaga semangat optimisme dan menghadapi tantangan dengan kepala tegak. Ia juga menyoroti pentingnya sikap optimis di tengah tantangan yang ada.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan bahwa meskipun ada ketidakpastian global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan tanda-tanda positif. Ia menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan diproyeksikan mencapai 2,7 hingga 2,8 persen. Meskipun angka ini menurun dibandingkan pertumbuhan rata-rata di atas 5 persen yang dicapai dalam satu dekade terakhir, Jokowi menggarisbawahi bahwa pencapaian tersebut patut disyukuri.
“Ini adalah sesuatu yang harus kita syukuri. Kita harus terus memperkuat ekonomi kita di tengah berbagai tantangan global yang ada,” kata Jokowi.
Ia juga menyinggung pentingnya menjaga stabilitas dan fokus pada pembangunan nasional, meski dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global. Jokowi mengingatkan para peserta forum agar tetap optimis dan fokus pada peluang yang ada, bukan terjebak dalam pesimisme yang sering kali mendominasi opini publik.
Menanggapi Peningkatan Pesimisme
Jokowi juga menyoroti fenomena meningkatnya pesimisme di tengah masyarakat yang sering kali lebih banyak mendapat perhatian daripada hal-hal positif. Menurutnya, saat ini pesimisme dan hal-hal negatif cenderung lebih “menjual” dan menjadi sorotan publik, namun yang dibutuhkan Indonesia saat ini justru sebaliknya.
“Apa yang kita butuhkan saat ini adalah memperkuat pola pikir positif dan optimis. Sayangnya, yang laku di pasaran saat ini adalah pesimisme dan hal-hal negatif,” ujar Jokowi.
Baca juga: Pasar 1,1\’-Bi-2-Naphthol (CAS 602-09-5)
Ia menekankan bahwa dalam kondisi ketidakpastian global yang kian memuncak, bangsa Indonesia harus mampu mengubah pola pikir dan lebih menekankan pada hal-hal yang dapat memberikan harapan serta solusi.
Konsolidasi Nasional dan Tantangan Global
Dalam acara yang diselenggarakan di ibu kota baru ini, Jokowi juga mengajak seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat umum, untuk bersatu menghadapi tantangan global. Ia menekankan bahwa hanya dengan persatuan dan optimisme, Indonesia dapat mengatasi ketidakpastian yang ada dan terus melangkah maju.
Presiden juga mengapresiasi kerja keras para pelaku usaha dan berbagai elemen masyarakat yang telah bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi nasional, meski tantangan global semakin meningkat. Jokowi yakin bahwa dengan semangat kebersamaan dan optimisme, Indonesia akan mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan terus bergerak menuju masa depan yang lebih cerah.
Baca juga: Pasar Kain Tahan Api
Acara Kompas 100 CEO Forum kali ini menjadi momen penting bagi para pemimpin bisnis dan pemerintah untuk saling berbagi pandangan dan mencari solusi terbaik bagi perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global.