Jakarta, 8 Oktober 2024 – Harga emas batangan di Pegadaian mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada Selasa, 8 Oktober 2024. Kenaikan ini terlihat pada dua merek emas terkemuka, yaitu Antam dan UBS, yang dijual dengan berbagai varian ukuran. Selain Antam dan UBS, Pegadaian juga menawarkan emas Galeri 24 yang dijual dengan beberapa pilihan ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Kenaikan harga emas ini diduga sebagai respons terhadap fluktuasi harga emas dunia yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ketidakpastian ekonomi global dan penurunan nilai mata uang di beberapa negara. Di Indonesia, permintaan emas sebagai instrumen investasi yang aman juga turut mendorong kenaikan harga emas di pasaran.
Harga Emas Antam di Pegadaian
Menurut data yang diperoleh dari Pegadaian, harga emas batangan Antam mengalami kenaikan di berbagai ukuran. Berikut ini adalah rincian harga emas Antam di Pegadaian per 8 Oktober 2024:
- Emas Antam 0,5 gram dijual seharga Rp 816.000, naik sebesar Rp 7.000 dibandingkan hari sebelumnya.
- Emas Antam 1 gram dihargai Rp 1.529.000, naik Rp 14.000.
- Emas Antam 2 gram dijual dengan harga Rp 2.996.000, mengalami kenaikan Rp 27.000.
- Emas Antam 3 gram dibanderol Rp 4.467.000, naik sebesar Rp 40.000.
- Emas Antam 5 gram dijual dengan harga Rp 7.441.000, mengalami kenaikan Rp 51.000.
- Emas Antam 10 gram dihargai Rp 14.766.000, naik Rp 103.000.
- Emas Antam 25 gram dijual dengan harga Rp 36.785.000, mengalami kenaikan Rp 257.000.
- Emas Antam 50 gram dibanderol Rp 73.488.000, naik Rp 513.000.
- Emas Antam 100 gram dihargai Rp 146.895.000, mengalami kenaikan sebesar Rp 1.025.000.
- Emas Antam 250 gram dijual dengan harga Rp 366.966.000, naik Rp 2.563.000.
- Emas Antam 500 gram dihargai Rp 733.716.000, naik sebesar Rp 5.125.000.
- Emas Antam 1.000 gram dihargai Rp 1.467.390.000, mengalami kenaikan sebesar Rp 10.250.000.
Harga Emas UBS di Pegadaian
Selain Antam, emas UBS yang juga diperdagangkan di Pegadaian turut mengalami kenaikan harga. Berikut adalah daftar harga emas UBS di Pegadaian pada tanggal yang sama:
- Emas UBS 0,5 gram dijual dengan harga Rp 801.000, mengalami kenaikan sebesar Rp 6.000.
- Emas UBS 1 gram dihargai Rp 1.517.000, naik Rp 13.000.
- Emas UBS 2 gram dibanderol Rp 3.004.000, naik sebesar Rp 23.000.
- Emas UBS 5 gram dijual seharga Rp 7.435.000, naik Rp 51.000.
- Emas UBS 10 gram dihargai Rp 14.844.000, naik sebesar Rp 98.000.
- Emas UBS 25 gram dibanderol Rp 36.899.000, mengalami kenaikan Rp 243.000.
- Emas UBS 50 gram dijual dengan harga Rp 73.713.000, naik Rp 497.000.
- Emas UBS 100 gram dihargai Rp 146.996.000, naik sebesar Rp 972.000.
- Emas UBS 250 gram dibanderol Rp 367.375.000, naik sebesar Rp 2.428.000.
- Emas UBS 500 gram dihargai Rp 733.755.000, naik sebesar Rp 4.856.000.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Emas
Kenaikan harga emas di Pegadaian dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal dan internal. Salah satu faktor eksternal yang paling signifikan adalah fluktuasi harga emas global. Harga emas dunia kerap kali dipengaruhi oleh situasi geopolitik, kebijakan moneter negara-negara besar, serta fluktuasi mata uang global, terutama dolar AS. Ketika nilai dolar melemah atau terjadi ketidakpastian ekonomi global, investor cenderung beralih ke emas sebagai aset safe haven, yang secara alami mendorong harga emas naik.
Selain itu, inflasi yang semakin meningkat di beberapa negara juga menjadi alasan utama mengapa banyak orang memilih emas sebagai alat lindung nilai. Di Indonesia sendiri, permintaan emas meningkat karena dianggap sebagai instrumen investasi yang stabil, terutama di tengah ketidakpastian pasar saham dan obligasi.
Kebijakan moneter dari bank sentral juga memengaruhi harga emas. Ketika suku bunga turun, emas menjadi pilihan investasi yang lebih menarik karena tidak memberikan bunga seperti instrumen lainnya, sehingga investor lebih condong untuk membeli emas fisik.
Investasi Emas: Pilihan Aman di Tengah Ketidakpastian
Di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti inflasi dan volatilitas pasar, investasi emas tetap menjadi salah satu pilihan paling aman bagi masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia, emas dianggap sebagai alat untuk menjaga nilai aset dalam jangka panjang.
Pegadaian sebagai salah satu lembaga yang menyediakan fasilitas jual-beli emas fisik, termasuk tabungan emas, terus mengalami peningkatan jumlah nasabah yang tertarik berinvestasi dalam emas. Dengan harga yang relatif stabil dan cenderung naik, banyak masyarakat Indonesia yang memilih emas sebagai salah satu instrumen untuk mempersiapkan masa depan finansial.
Tren Harga Emas di Masa Mendatang
Kenaikan harga emas yang terjadi pada Oktober 2024 ini menambah optimisme bagi para investor emas. Meskipun demikian, pergerakan harga emas ke depan masih sangat tergantung pada kondisi ekonomi global, kebijakan bank sentral, serta fluktuasi nilai tukar mata uang. Untuk itu, para investor disarankan untuk terus memantau perkembangan harga emas, baik di pasar global maupun di Pegadaian, agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
Harga emas Antam dan UBS di Pegadaian pada 8 Oktober 2024 menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, dengan berbagai ukuran emas mengalami lonjakan harga. Faktor utama di balik kenaikan harga ini adalah fluktuasi harga emas dunia yang dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter. Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dalam emas, penting untuk terus mengikuti perkembangan harga emas agar dapat memaksimalkan keuntungan dari investasi ini.