Jakarta, 25 Oktober 2024 — PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) mencatat peningkatan kinerja yang signifikan hingga kuartal III 2024. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, perusahaan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 636,3 miliar, melonjak 416% dari periode sebelumnya yang mencatat defisit sebesar Rp 19,5 triliun. Pencapaian ini dianggap sebagai tonggak penting dalam perbaikan performa keuangan BNBR, yang selama ini terfokus pada pengurangan liabilitas dan peningkatan ekuitas.
Direktur Utama & CEO BNBR, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan bahwa peningkatan laba ini turut didukung oleh serangkaian langkah strategis, termasuk restrukturisasi dan penjualan aset untuk penyelesaian utang. “Alhamdulillah, kami bersyukur karena ini membuat rasio utang lebih sehat, beban keuangan lebih ringan, dan arus kas lebih kuat,” kata Anindya pada pelaporan keuangan di Jakarta, Jumat (25/10).
baca juga: Pasar Mikrofluida: Merevolusi Diagnostik dan Pengiriman Obat
Restrukturisasi Utang dan Pengurangan Liabilitas
Dalam upaya memperbaiki struktur keuangan, BNBR berhasil mengurangi total liabilitas sebesar 38% menjadi Rp 2,75 triliun pada kuartal III 2024, dari Rp 4,44 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pengurangan liabilitas ini berkat restrukturisasi yang berlangsung selama beberapa tahun dan aksi korporasi reorganisasi kuasi yang efektif sejak 22 Agustus 2024.
Langkah ini membawa perubahan besar bagi BNBR, yang sejak lama memiliki beban utang tinggi. Roy Hendrajanto M. Sakti, Direktur Keuangan BNBR, menambahkan bahwa saat ini neraca keuangan perusahaan menjadi lebih ramping dan sehat. “Setelah bertahun-tahun dalam proses restrukturisasi, postur keuangan kami kini jauh lebih kuat,” ujarnya.
Peningkatan Ekuitas dan Rencana Private Placement
Di sisi lain, BNBR juga mencatat kenaikan ekuitas sebesar 62,7% menjadi Rp 4,32 triliun pada kuartal III 2024, naik dari Rp 2,66 triliun di periode yang sama pada 2023. Kenaikan ekuitas ini menunjukkan peningkatan nilai perusahaan dan daya tarik yang lebih kuat bagi investor.
Untuk melanjutkan penguatan modal, BNBR berencana menggelar private placement sebagai bagian dari penyelesaian restrukturisasi utang. Aksi korporasi ini akan dikukuhkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) dalam waktu dekat untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham. “Private placement ini adalah tahap terakhir dalam restrukturisasi utang kami. Setelah selesai, BNBR tidak lagi memiliki kewajiban jangka panjang yang overdue,” jelas Roy.
EBITDA dan Profitabilitas Operasional yang Meningkat
Meski mencatat penurunan pendapatan sebesar 11,6% dibanding periode yang sama di 2023, BNBR berhasil meningkatkan gross profit sebesar 6,8% dan operating profit sebesar 1%. Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan EBITDA, yang menunjukkan kinerja operasional perusahaan yang lebih stabil.
Menurut Anindya, kenaikan EBITDA dan net income juga didorong oleh pelepasan aset strategis perusahaan. “Kenaikan ini bukan hanya dari operasional, tetapi juga dari aset yang dialihkan untuk penyelesaian utang,” ujarnya. Langkah-langkah ini menunjukkan fokus BNBR pada pengelolaan keuangan yang lebih baik serta penekanan pada pertumbuhan jangka panjang.