• Ming. Jul 6th, 2025

Saham-saham Seperti Trump. Obligasi Seperti Bessent Lebih Baik.

ByWahyu Rahman

Des 9, 2024

### Saham-saham Seperti Trump. Obligasi Seperti Bessent Lebih Baik.

Pemilihan umum di Amerika Serikat, terutama yang melibatkan tokoh seperti Donald Trump, seringkali membawa dampak yang signifikan terhadap pasar keuangan global. Dampak tersebut tidak hanya dirasakan oleh saham, tetapi juga obligasi, yang telah menjadi pusat perhatian bagi para investor. Pasca pemilihan, pergerakan yield obligasi Treasury mencerminkan reaksi pasar terhadap faktor-faktor ekonomi dan kebijakan yang berpotensi diterapkan oleh pemerintahan baru.

Sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden pada tahun 2017, pasar saham mengalami volatilitas yang luar biasa. Kemenangan Trump di tahun 2016 dilihat sebagai kesempatan bagi pembaruan kebijakan ekonomi yang agresif, termasuk pemotongan pajak dan deregulasi. Hal ini menyebabkan lonjakan besar pada indeks saham, di mana banyak investor berbondong-bondong membeli saham-saham perusahaan yang diperkirakan mendapat manfaat dari kebijakan tersebut. Namun, perubahan yang cepat dalam kebijakan politik sering kali berujung pada ketidakpastian, membuat investor kembali waspada.

Sementara itu, di sisi lain, obligasi sering kali dipandang sebagai alternatif yang lebih aman dalam berinvestasi ketika ketidakpastian melanda pasar saham. Baik saat Trump menjabat maupun di masa pasca kepresidenan, investor obligasi mencari perlindungan dari fluktuasi pasar yang tajam. Salah satu sosok yang diberi perhatian dalam konteks obligasi adalah Jeffrey Bessent, seorang investor terkemuka di bidang obligasi. Bessent dikenal karena pendekatan analitisnya yang mendalam, serta kemampuannya untuk memprediksi perubahan pasar yang sering sulit dipahami.

Dalam konteks yield obligasi, pergerakan yang besar pasca pemilihan dan pergeseran kebijakan telah menjadi perhatian utama sepanjang tahun-tahun terakhir ini. Yield obligasi Treasury, yang dianggap sebagai salah satu indikator kesehatan ekonomi, menunjukkan bagaimana pasar bereaksi terhadap rencana dan retorika pemerintah baru. Ketika yield naik, biasanya menandakan bahwa investor mengharapkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, sebaliknya, penurunan yield cenderung menunjukkan kekhawatiran akan kondisi ekonomi yang melemah.

Bagi para investor, memahami hubungan antara saham dan obligasi di tengah situasi politik yang volatile adalah penting. Sementara saham bisa menawarkan imbal hasil yang tinggi, obligasi menjadi alat yang lebih stabil untuk menjaga nilai investasi dalam menghadapi ketidakpastian. Dapat dikatakan bahwa investor yang cerdas harus mampu membaca signal yang diberikan oleh pasar, baik dari saham yang berfluktuasi tajam seperti “saham-saham Trump” maupun obligasi yang lebih stabil seperti yang dianjurkan oleh Bessent.

Secara keseluruhan, situasi ini mengajarkan kita bahwa diversifikasi pada portofolio investasi adalah kunci untuk menghadapi ketidakpastian pasar. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, mengamati bagaimana politik mempengaruhi pasar keuangan akan terus menjadi satu aspek penting bagi investor yang ingin memaksimalkan peluang sambil meminimalkan risiko. Sehingga, baik saham maupun obligasi tetap memiliki peran penting dalam strategi investasi yang berhasil.