• Rab. Feb 5th, 2025

“Bapak AI” Peraih Nobel: Saya Bangga Murid Saya Memecat Sam Altman

"Bapak AI" Peraih Nobel: Saya Bangga Murid Saya Memecat Sam Altman

Jakarta, 18 Oktober 2024 – Geoffrey Hinton, ilmuwan yang baru-baru ini meraih Hadiah Nobel Fisika 2024, dikenal luas sebagai “Bapak AI” berkat kontribusinya yang signifikan dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) sejak awal kariernya. Penghargaan ini diakui secara global dan menegaskan peran penting Hinton dalam revolusi AI yang kini berkembang pesat di berbagai sektor industri. Namun, dalam sebuah konferensi pers daring bersama University of Toronto, Kanada, Hinton menyampaikan pernyataan yang mengejutkan terkait situasi terkini di OpenAI, khususnya mengenai pemecatan CEO-nya, Sam Altman.

Penghargaan Nobel dan Kontribusi Hinton dalam AI

Geoffrey Hinton menerima Hadiah Nobel Fisika 2024 atas inovasi dan penemuan-penemuannya dalam bidang pembelajaran mesin dan jaringan saraf tiruan. Hinton telah lama dianggap sebagai pionir dalam teknologi AI, dengan penelitian-penelitiannya yang telah membuka jalan bagi pengembangan model-model AI canggih seperti GPT (Generative Pre-trained Transformer) yang digunakan oleh berbagai aplikasi, termasuk chatbot terkenal seperti ChatGPT dari OpenAI.

juga baca: Pasar Keamanan Sistem Kontrol Industri Siap Tumbuh Seiring Meningkatnya Ancaman Siber di Infrastruktur Kritis

Pernyataan Kontroversial Hinton tentang Pemecatan Sam Altman

Dalam konferensi pers tersebut, Hinton menyatakan kebanggaannya terhadap para muridnya yang berhasil mewujudkan teknologi AI yang luar biasa. Namun, ia juga menyampaikan keresahan terkait kepemimpinan Sam Altman di OpenAI. “Saya sangat beruntung memiliki banyak murid yang cerdas, jauh lebih cerdas daripada saya, yang benar-benar berhasil mewujudkan teknologi AI,” ujar Hinton. “Mereka (murid-muridnya) telah melakukan hal-hal luar biasa. Saya sangat bangga mengetahui bahwa salah satu murid saya memecat Sam Altman,” tambahnya.

Mantan murid yang dimaksud oleh Hinton adalah Ilya Sutskever, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Scientist di OpenAI. Pada November 2023, Sutskever masuk dalam jajaran direksi OpenAI yang memutuskan untuk memecat Sam Altman secara mendadak. Keputusan ini diambil dengan alasan Sam Altman dianggap “kurang konsisten dan jujur” dalam komunikasi dengan jajaran direksi, menurut blog resmi OpenAI.

Reaksi dan Dampak Pemecatan Altman

Keputusan dewan direksi OpenAI untuk memecat Altman langsung memicu protes dari berbagai pihak, termasuk investor dan karyawan perusahaan. Banyak karyawan yang mengancam akan meninggalkan OpenAI jika Altman tidak dipekerjakan kembali. Pada 19 November 2023, dewan direksi berusaha mengundang Altman kembali, namun upaya ini belum membuahkan hasil yang diharapkan.

Dalam situasi yang sama, CEO Microsoft, Satya Nadella, melihat peluang untuk merekrut Altman beserta Greg Brockman dan beberapa rekan mereka untuk bergabung dengan tim riset AI di Microsoft. Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya peran Altman dalam pengembangan teknologi AI di tingkat global.

Peran Sutskever dan Pengunduran Diri dari OpenAI

Setelah pemecatan Altman, Ilya Sutskever mengundurkan diri dari OpenAI pada Mei 2024, sekitar lima bulan setelah Altman kembali ke perusahaan. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak mengingat peran signifikan Sutskever dalam pemecatan Altman saat masih menjabat di dewan direksi. Dalam pernyataannya di akun X-nya, Sutskever menulis, “Setelah hampir satu dekade, saya memutuskan untuk meninggalkan OpenAI. Perjalanan perusahaan ini sungguh menakjubkan, saya yakin OpenAI akan membangun AGI (Artificial General Intelligence) yang aman dan bermanfaat di bawah kepemimpinan Sam Altman, Greg Brockman, Mira Murati, dan sekarang penelitian di bawah kepemimpinan Jakub Pacochki.”

Dampak Pemecatan terhadap OpenAI dan Industri AI

Pemecatan Sam Altman dari posisi CEO OpenAI telah menimbulkan ketidakpastian di dalam perusahaan dan industri AI secara keseluruhan. OpenAI, yang dikenal dengan produk-produk inovatif seperti ChatGPT, kini menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas dan kelanjutan proyek-proyek besar mereka. Penunjukan Emmett Shear, mantan CEO Twitch, sebagai CEO sementara menandai langkah sementara yang diambil oleh OpenAI untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan.

Keputusan cepat untuk memecat Altman dalam tiga hari melalui video konferensi menunjukkan dinamika internal yang kompleks di OpenAI. Proses ini juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang konsisten dan transparan dalam mengelola organisasi teknologi besar.

Reaksi Komunitas AI terhadap Pemecatan Altman

Komunitas AI internasional memberikan berbagai reaksi terhadap pemecatan Altman. Banyak ilmuwan dan profesional di bidang AI menyatakan kekhawatiran mereka mengenai arah OpenAI setelah perubahan kepemimpinan ini. Namun, ada juga yang melihat peluang baru bagi OpenAI untuk meredefinisi visi dan misi mereka dalam mengembangkan teknologi AI yang lebih aman dan bermanfaat bagi masyarakat.

Geoffrey Hinton, sebagai salah satu figur terkemuka di dunia AI, memberikan pandangannya yang kritis namun konstruktif terhadap situasi ini. Dengan menyatakan kebanggaannya terhadap murid-murid yang berhasil mewujudkan teknologi AI, Hinton menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan di dunia teknologi yang terus berkembang.

Masa Depan OpenAI dan AI di Indonesia

Meskipun menghadapi tantangan internal, OpenAI tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri AI global. Keberhasilan mereka dalam mengembangkan teknologi AI canggih seperti ChatGPT terus memberikan dampak positif di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan bisnis.

Di Indonesia, perkembangan AI juga semakin pesat dengan berbagai inisiatif dari perusahaan teknologi dan lembaga pendidikan. Kolaborasi antara ilmuwan, pengembang, dan perusahaan teknologi di Indonesia diharapkan dapat terus mendorong inovasi dan penerapan AI yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Kesimpulan

Pemecatan Sam Altman dari posisi CEO OpenAI dan pernyataan Geoffrey Hinton tentang keberhasilan murid-muridnya dalam mewujudkan teknologi AI menandai momen penting dalam sejarah industri kecerdasan buatan. Dengan dinamika internal yang kompleks di OpenAI, masa depan perusahaan dan arah pengembangan teknologi AI global masih menjadi sorotan utama. Namun, kontribusi para ilmuwan dan profesional di bidang AI, termasuk Geoffrey Hinton, tetap menjadi pendorong utama inovasi dan perkembangan teknologi yang berkelanjutan.

Kontak Media: Kompas.com Jl. Palmerah Barat No. 22, Jakarta Email: [email protected] Telp: (021) 1234-5678

Sumber: Artikel ini disusun berdasarkan informasi resmi dari Kompas.com dan pernyataan Geoffrey Hinton dalam konferensi pers daring bersama University of Toronto, serta laporan dari berbagai sumber terpercaya di industri teknologi dan AI.